Selasa, 03 Februari 2015

STEP UP ALL IN

Gerombolan aktor-aktris campuran dari Step Up pertama hingga Step Up: Miami Heat (Step Up Revolution) siap ngajak lu untuk menyaksikan dancemereka di salah satu summer movie taun ini, dengan judul terbarunya Step Up: All In.



Melanjutkan kisah dari film-film Step Up sebelumnya, para dancer yang terpisah demi tuntutan hidup masing-masing kembali dipersatukan oleh Sean (Ryan Guzman) dan Moose (Adam Sevani) untuk mengikuti battle dance di Las Vegas dengan iming-iming hadiah kontrak selama 3 tahun untuk beraksi di klub paling terkenal di Vegas, Caesar Palace, yang notebane bisa mengatasi krisis keuangan yang mereka hadapi masing-masing. Kesempatan tersebut membawa Andie (Briana Evigan), Si Kembar Santiago (Martin and Facundo Lombard), Vladd (Chadd Smith), Kiddo (Mari Koda), Monster (Luis Rosado), dan yang lain kembali bergabung karena dance skill mereka yang tidak diragukan lagi dibawah nama LMNTRIX. Lolos dan masuk ke tahap eliminasi di Las Vegas tak hanya membuat Sean tertekan untuk menang, tapi juga justru mempertemukan Sean dengan keluarga lamanya, The Mob dibawah pimpinan Eddy (Misha Hamilton), yang ternyata menjadi rival di arena. Sean dan timnya harus berjuang lebih keras untuk memenangkan kompetisi tersebut dengan hasil yang tidak mereka harapkan.





Sama seperti keempat film Step Up sebelumnya, Step Up: All In ini nampaknya masih belum mau serius untuk mengemas ceritanya dengan apik. Terbukti dari keputusan sang sutradara, Trish Sie, yang masih menonjolkan berbagai atraksi dance tanpa memberikan kesan mendalam di segi plot atau cerita film.



Cerita cenderung datar, meskipun konflik cukup beragam. Konflik yang ditimbulkan dalam film juga masih sama dengan di film-film sebelumnya, yaitu tentang battle dance, krisis keuangan yang dihadapi baik personal maupun grup, yang juga diwarnai dengan drama romantis klise yang dimunculkan antar pemain. Semua konflik yang tersaji dalam film bukan merupakan hal sulit untuk dicari pemecahannya, tidak ada sisi yang menantang dari setiaprising action yang muncul. In other words, it is such a very simple-entertaining dance movie.




Untuk urusan visual-audio effectit is such a messStep Up: All In hanya mengandalkan colorful side yang dimiliki Las Vegas, bukan kemegahan dari kesatuan unsur yang ditampilkan dalam Step Up Revolution. Dalam hal audio-pun, film ini masih agak kurang rapi di pemaduan backsound atau sound trackdengan keriuhan dalam film. Lebih bagus dan rapi Step Up 3D dan Step Up Revolution kemana-mana.

Well, basically, since it’s not hard in story thingy, Step Up: All In ini masih cukup menghibur kok dengan adegan-adegan dance yang memukau. Menggunakan aktor-aktris dari film-film Step Up sebelumnya yang notebane udah dikenal karakter dan skill dance yang dilakoni masing-masing, lu bakal dibuat pengen ngikutin gerakannya dari awal hingga akhir film karena memang disitulah letak plusnya, meskipun ‘orang-orang lama’ tersebut masih menampilkan beberapa gerakan khas mereka yang sama di film sebelumnya.

Trish juga menyediakan cukup slot untuk beberapa dance rehearsal scenes, dan itu membuat penonton menikmati proses dari tiap dance yang dilakukan disana. Dancing is way much entertaining in this movieAnd Moose is perfectly the man! This skinny-curly kid berhasil membangunkan animo penonton dengan dance khasnya, and also he was doing pretty good scenes with Camille.



Sumber: http://awangesti.blogspot.com/2014/07/moviecorner-16-step-up-all-in.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar